Minggu, 17 April 2016

DISPORA Kota Surabaya akan menggelar Lomba Bentengan

Penulis :
Biasworo Adisuyanto Aka
Narasumber :
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya


Permainan "Bentengan" atau benteng-bentengan merupakan jenis olahraga tradisional yang sangat digemari sebagai permainan mengisi waktu luang anak-anak pada masa waktu yang lalu. Permainan olahraga tradisional ini sudah hampir punah dan tidak menjadi pilihan permainan bagi anak-anak pada masa sekarang ini. Mendengar sebutan "benteng" terbersit pemahaman dalam pemikiran kita sebuah bangunan tembok yang sangat kokoh, sangat tebal dan kuat, serta dikelilingi parit-parit yang sangat lebar. Membawa kita kemasa jaman kerajaan, dan di dalam benteng tersebut terdapat sejumlah pasukan dengan kelengkapan perangnya dan berpakaian seragam lengkap. Pada setiap sudut dan gang-gang benteng terlihat hilir mudik beberapa orang prajurit yang sedang bertugas jaga.

"Benteng" dalam permainan olahraga tradisional ini bukan merupakan bangunan kokoh pada jaman kerajaan dulu, tetapi menjadi bagian modifikasi yang terinspirasi dengan kondisi pada jaman kerajaan tersebut. Sejarah perkembagan permainan benteng ini tidak diketahui dengan pasti, yang jelas sejak masa anak-anak dan dimasa generasi kakek dan nenek permain ini sudah dikenal, digemari dan dimainkan oleh rakyat. Menurut  data-data yang diperoleh bahwa permainan yang hampir bersamaan dengan permainan ini ada juga di daerah lainnya seperti di :

1.      Propinsi Lampung nama permainannya, main benteng,gamit tikam,
2.      Propinsi Jambi namanya merebut benteng
3.      Propinsi Kalimantan Tengah namanya tawanan
4.      Propinsi NTT namanya hakdiuk lise
5.      Propinsi Bengkulu namanya sekejar
6.   Daerah Khusus Ibu Kota Jakata namanya "Benteng"


Bahwa sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghormati, mengagumi kebudayaannya sendiri serta dapat pula mengembangkan dan melestarikannya. Hal ini tidak dapat kita pungkiri, sebagaimana yang pernah kita baca dan mempelajari sejarah bangsa-bangsa yang terbesar di dunia, kebudayaanya akan mercerminkan nilai bangsanya. Oleh sebab itu Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya menyadari pentingnya tetap menjaga dan melestarikan semua jenis permainan olahraga tradisional sebagai aset bangsa. Keinginan kuat Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya untuk tetap menjaga dan melestarikan semua permainan olahraga tradisional tersebut adalah dengan memberikan motivasi kepada Warga Kota Surabaya dengan melalui sebuah even perlombaan.

Menyadari bahwa olahraga asli/tradisonal merupakan kekayaan budaya yang berharga yang perlu kita kembangkan dan lestarikan dalam rangka memelihara tata nilai kehidupan bangsa. Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya akan menggelar kegiatan "Lomba Benteng Bentengan Pelajar se Surabaya" yang rencanya akan dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 12 Mei 2016 di Lapangan Sepak Bola Stadion 10 Nopember, Jl. Tambaksari Surabaya. Kategori peserta pada lomba benteng bentengan ini adalah pelajar Sekolah Dasa (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se Surabaya. "Kegiatan pada tahun ini hanya untuk SD dan SMA negeri maupun swasta mengingat bahwa untuk kategori SMP sudah diperlombakan pada tahun 2015 yang lalu. Saat ini lebih dikhususkan kepada pelajar SD dan SMA" kata Bunda Indah nama panggilan akrab salah satu pejabat yang menangani Olahraga Tradisional di Kota Surabaya. Beliau adalah Kepala Seksi Olahraga Tradisional Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Indah Sriutami, SE, MM.

Persiapan sudah dilakukan dengan baik, dan direncanakan Bunda Indah akan mengumpulkan seluruh Wasit/Juri olahraga tradisional Benteng Bentengan ini pada tanggal 20 April 2016. Pada pertemuan tersebut dengan tujuan utama sebagai upaya penyegaran dan kelengkapan data persyaratan pemenuhan kelengkapan sertifikat. Setelah pertemuan tersebut, Bunda Indah juga sudah menjadwalkan pelaksanaan Technical Meeting (TM)/pertemuan teknik yaitu pada tanggal 3 Mei 2016 pukul : 13.00 Wib di Aula Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya.

SEMOGA SUKSES & LANCAR !!!

1 komentar:

  1. Aamiin..
    Wajib didukung pokoknya even-even seperti ini pak. Masalah pelestarian permainan tradisional sebagai aset bangsa siapa lagi yang akan melestarikan kalau bukan kita?
    Bukan begitu ,Pak? :)
    ________________
    Rekan mahasiswa maupun para pembaca jika berkenan silakan mampir di beranda saya hehe
    [ Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS ]

    BalasHapus