Penulis
:
Biasworo Adisuyanto Aka
Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan
Provinsi Jawa Timur telah menggelar “Lomba Perahu Galon Tradisional Se Jawa
Timur 2012” pada tanggal 9 Desember 2012 di Sungai Kalimas, depan Taman Tugu
Surabaya. Kegiatan ini diikuti 32 regu kategori “Speed” dan 30 regu kategori “Fun”.
Lomba dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi
Dispora Provinsi Jawa Timur mewakili Kepala Dispora Jawa Timur yang sedang
mengikuti kegiatan Gubernur Jawa Timur “Fun Bike” di Kabupaten Tuban.
Kegiatan ini merupakan gelar even
yang pertama oleh Dispora Jawa Timur, sebagai upaya melestarikan dan
mengembangkan olahraga tradisional di masyarakat Jawa Timur. Harapan
terselenggaranya kegiatan ini bukan hanya meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran masyarakat, akan tetapi lebih jauh lagi, yaitu berharap agar olahraga
tradisional ini menjadi kebudayaaan yang membentuk cirri khas dan jati diri
sebuah bangsa. Melalui kegiatan olahraga tradisional ini dapat berimplikasi
pada kebangkitan budaya nasional yang tentunya dapat meningkatkan juga
persatuan dan kesatuan bangsa.
Hadir pada acara pembukaan, secara lengkap pengurus Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Jawa Timur, yaitu Ketua Umum Drs. Suparman, M.,Si, Ketua Harian, Ir. Hengky Widiyanto, Ketua Bidang Organisasi, DRs. Abd. Haris Ramadhan, MM, dan Sekretaris Umum FORMI Jawa Timur, Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM, serta tidak kalah pentingnya juga hadir di-tengah-tengah undangan Ibu Kepala Seksi Olahraga Khusus Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Dra. Chuzaima mewakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya.
Olahraga tradisional merupakan bentuk aktivitas fisik yang dilakukan seseorang atau kelompok masyarakat atas dasar warisan atau peninggalan leluhur. Peninggalan ini cenderung dalam bentuk permainan yang berkembang dan dipertahankan menjadi asset budaya. Terbentuknya permainan aktivitas fisik ini mempunyai tujuan mengisi waktu luang selepas melakukan aktivitas rutin dan menghilangkan kepenatan fisik. Pada akhirnya bentuk dari berbagai permainan aktivitas fisik ini berkembang dan memiliki aturan yang semakin jelas serta dapat diperlombakan. Penetapan aturan permainan ini juga sudah mengalami banyak perubahan dan penyesuaian. Sehingga, tidak seorang atlet yang punya persiapan matang saja yang dapat mengikuti lomba ini, tetapi masyarakat yang tidak terlatihpun dapat mengikuti lomba ini secara baik.
Olahraga tradisional merupakan bentuk aktivitas fisik yang dilakukan seseorang atau kelompok masyarakat atas dasar warisan atau peninggalan leluhur. Peninggalan ini cenderung dalam bentuk permainan yang berkembang dan dipertahankan menjadi asset budaya. Terbentuknya permainan aktivitas fisik ini mempunyai tujuan mengisi waktu luang selepas melakukan aktivitas rutin dan menghilangkan kepenatan fisik. Pada akhirnya bentuk dari berbagai permainan aktivitas fisik ini berkembang dan memiliki aturan yang semakin jelas serta dapat diperlombakan. Penetapan aturan permainan ini juga sudah mengalami banyak perubahan dan penyesuaian. Sehingga, tidak seorang atlet yang punya persiapan matang saja yang dapat mengikuti lomba ini, tetapi masyarakat yang tidak terlatihpun dapat mengikuti lomba ini secara baik.
Berawal dari permainan suka ria, meluapkan
suka cita dan kegembiraan di permukaan air. Perahu gallon tercipta dari sebuah
permainan di atas sungai dengan menggunakan rakitan bambu, tujuannya hanya
sekedar menghilangkan kejenuhan dan mengisi waktu kosong. Dengan menggunakan rakitan
bambu ini, kita dapat terapung di atas air dan dapat menikmati lajunya perahu
rakit bambu tersebut sambil menikmati pemandangan di sekitar sungai. Selain
hanya sekedar menikmati pemandangan dari atas rakitan bamboo, alat ini juga
dapat dipergunakan sebagai sarana membantu penyeberangan penduduk, dari sisi
satu ke sisi seberang. Sebagai pengendali lajunya perahu rakitan bamboo ini
adalah dengan mendorong sebuah bamboo panjang yang ditekan dan di dorong ke
dasar sungai, sehingga perahu rakitan bambu tersebut dapat terdorong dan melaju
kearah depan membawa beberapa penduduk.
Gagasan menjadikan perahu rakitan
bambu ini menjadi sebuah permainan aktivitas fisik yang menarik dan diminati
masyarakat, serta dapat dijadikan sebuah perlombaan. Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan
Provinsi Jawa Timur mengemas dan mendisain sebuah perahu rakitan dari beberapa
buah gallon sebagai alat pengapung perahu tersebut. Kemasan yang didisain
secara baik dan memenuhi perhitungan daya apung untuk menopang beban berat lima
orang di atasnya. Hal ini merupakan sebuah kemasan yang sangat menarik dan
memenuhi kaidah persyaratan sebuah perlombaan. Pengembangan selanjutnya untuk
kepentingan perlombaan, disusun sebuah aturan permainan perlombaan yang manarik
dan tidak terlalu menyulitkan pemaian dalam mengendalikan perahu gallon tersebut.
Kondisi perahu yang didisain
secara sederhana dan menggunakan bahan yang juga sangat sederhana, serta di
dasari dari ide dan gagasan perahu rakit tempo dooloo, maka Dinas Kepemudaan
dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur sebagai penggagas terciptanya perahu ini
dengan sebutan “Perahu Galon Tradisional”. Walaupun bentuk dari peralatan apung
ini tidak menyerupai perahu pada umumnya, tetapi manfaat peralatan ini hampir sama
dengan fungsi yang dimiliki oleh sebuah perahu, maka tetap dipakai dengan
perkataan “Perahu”. Sebutan “Galon” ditujukan kepada peralatan
pendukung rakit tersebut dapat terapung dengan menggunakan beberapa botol plastik
penampung air mineral dengan ukuran besar, dikalangan masyarakat botol tersebut
sering disebut “Galon”. Oleh sebab itu, penggunakan kata “Galon” sebagai upaya member
nama alat tersebut mudah diingat. Sedangkan sebutan “Tradisional” selain
dilihat dari bentuk kemasan peralatan tersebut dibuat secara sederhana dan
tidak menggunakan peralatan canggih, juga diilhami dari permainan tempo dulu.
Agar permainan perahu gallon trdisional
ini dapat dijadikan sebuah perlombaan, maka disusun kategori perlombaan, persyaratan,
dan aturan main secara baik serta bentuk kemasannyapun sudah didisain sesuai
dengan ketentuan jenis kategorinya. Dispora Provinsi Jawa Timur menetapkan dua
jenis kategori yang diperlombakan, yaitu kategori “Speed” dan kategori “Fun”.
Masing-masing kategori mempunyai aturan perlombaan yang berbeda dan sangat
menarik untuk meningkatkan pariwisata daerah.
“Lomba Perahu Galon Tradisional” akan menjadi
kegiatan rutin setiap tahun sebagai upaya memberikan alternative pilihan kepada
masyarakat untuk dapat berolahraga. Karena melalui aktivitas olahraga, akan
dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani. Pada akhirnya apabila
capaian kesehatan dan kebugaran jasmani ini meningkat, maka juga akan sangat
berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja dan peningkatan prestasi
olahraga daerah dan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar