Senin, 21 Maret 2016

KOTI Pusat Menggelar Focus Group Discussion (FGD) di CERACAS Jakarta Timur

Penulis :
Choirul Umam Sekretaris Jenderal KOTI
(kami cuplik dari kiriman WA Bp. Chairul Umam)

Jakarta Timur, 19 Maret 2016
Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) mengadakan Focus Group Discussion tentang Pola Pengembangan Olahraga Tradisional di Indonesia. Diharapkan dari FGD ini dapat menghasilkan rumusan dan langkah strategis dalam rangka mengangkat harkat dan martabat olahraga tradisional. Dimulai acara ini, pemberian sambutan yang disampaikan oleh Ketua Umum KOTI, Bapak Suherman, S,Sos. Disampaikan bahwa hadirnya peserta FGD menjadi wujud rasa cinta kita terhadap Olahraga Tradisional. Dilengkapi dengan penyampaian prolog dari Sekretaris Jenderal Choirul Umam, yang menyatakan bahwa "Olahraga Tradisional adalah merupakan kearifan lokal disetiap daerah yang harus dijaga dan dilestarikan", atas dasar cinta dan kesadaran pengurus KOTI Pusat sepakat untuk mengangkat isu Nasional yang dimana akan menjadi fokus dalam satu sampai dua tahun kedepan.
Ketua Umum KOTI Suherman, S,Sos menggunakan
baju abu abu Seragam KOTI, disebelah kanan Kepala Bidang Olahraga
Tradisional Kemenpora RI, Bp. Arman menggunakan
kemeja Abu abu gelap (tengah)
Focus Group Discussion yang dihadiri oleh Ketua Umum KOTI Pusat, Suherman, S,Sos, Kepala Bidang Olahraga Tradisional Kemenpora RI, Bapak Arman, perwakilan KOTI Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta berlangsung sangat seru dan menarik. Menariknya diskusi kali ini dikarernakan masing-masing berbagi kegiatan yang telah dilakukan oleh setiap provinsi. Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Biasworo Adisuyanto Aka selaku KOTI Jawa Timur menyampaikan bahwa Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya punya banyak pengalaman yang bisa di shere kan dalam FGD tersebut. Kompetisi dan beberapa kegiata pelatihan yang sering dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya menjadikan konsep pembangunan olahraga tradisional di Kota Surabaya berjalan sangat baik. Bahkan kegiatan lomba-lomba yang dilaksanakan di Kota Surabaya, diawali pelaksanaannya dari tingkat Kecamatan-kecamatan dan berakhir pada pelaksanaan tingkat Kota Grand Finalnya. Konsep yang dibangun oleh Dispora Kota Surabaya ini melahirkan kerjasama sponsorship yang sangat luar biasa. Secara otomatis, kegiatan yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat kota bahkan Jawa Timur ini melahirkan semangat bagi seluruh masyarakat untuk ikut melestarikan olahraga tradisional ini secara baik. Olerh sebab itu, apabila KOTI Pusat berkenan melahirkan bentuk kegiatan sebagai ikon nasional dalam bentuk "Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (POTNAS) dapat dilaksanakan secara baik, maka seluruh komponen bangsa akan terfokus pada pengembangan olahraga tradisional ini secara serempak.

Berbeda dengan Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat pun punya sisi pengalaman yang sangat luar biasa dalam pembinaan, pengembangan, dan pelestarian olahraga teradisional di Jawa Barat, yaitu telah berhasil melakukan pengembangan akat sumpitan menjadi lebih bernilai ekonomis dan mudah digunakan. "di Jawa Barat khususnya Kota Bandung untuk olahtraga tradisionasl di gunakan sebagai sarana meningkatkan partisipasi masyarakat" begitu kata Pak Asep dari perwakilan KOTI Jawa Barat.
Kekuatan luar biasa akan dihimpun oleh 4 (empat) provinsi yang hadir pada pelaksanaan FGD pagi tadi. Empat cabang olahraga tradisional yang selama ini selalu diperlombakan akan dikaji dan dikembangkan agar kedepannya bisa menjadi salah satu cabang olahraga prestasi, yaitu untuk jenis HADANG. Masing-masing daerah akan berusaha untuk membuat perlombaan yang berjenjang dari tingkat Kecamatan hingga provinsi, yang selanjutnya pada tahun 2017 nanti InsyaAllah tepatnya dibulan Mei 2017, Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) akan membuat sebuah pesta olahraga tradisonal berskala nasional sebagai bentuk hasil kesepekatan bersama dalam FGD KOTI 2016 di GOR CERAS Jakarta Timur pagi tadi dan event tersebut diberi nama "Pekan Olahraga Tradisional Nasional, atau disingkat dengan nama "POTNAS".




Tidak ada komentar:

Posting Komentar