Senin, 23 Mei 2016

DISPORA Jatim Gelar Invitasi Olahraga Tradisional se Jawa Timur Tahun 2016 di Kabupaten Tuban

Penulis          : 
Biasworo Adisuyanto Aka

Hari minggu (15/05/2016) yang lalu, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provensi Jawa Timur menggelar kembali kembali Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2016 di Kabupaten Tuban. Kegiatan ini merupakan agenda rutin Dispora Provinsi Jawa Timur setiap dua tahun sekali, yaitu pada tahun genap. Kali ini merupakan kegiatan yang ke empat  kalinya, yang sebelumnya pernah dilaksanakan di Kab. Sampang tahun 2010, Kab. Jember Tahun 2012, Kab. Blitar Tahun 2014 dan Kab. Tuban Tahun 2016 ini adalah yang keempat kalinya. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang berjenjang, artinya bagi peserta yang mampu menjadi yang terbaik akan mendapat prioritas utama mewakili Provinsi Jawa Timur berlaga di tingkat yang lebih tinggi lagi, yaitu Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional.  

Kabupaten Tuban berkenan menjadi tempat diselenggarakan Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Jawa Timur ke 4 Tahun 2016 ini sudah jauh hari, bahkan Pemerintah Kabupaten Tuban juga bersedia mensukseskan kegiatan ini dengan mendukung fasilitas lapangan dan peralatan yang dibutuhkan dalam perlombaan/pertandingan pada kegiatan tersebut. Kepala Seksi Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban, Rosul mengatakan bahwa pihak Dispora Provinsi Jawa Timur memang telah menunjuk Kabupaten Tuban untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Untuk itu sejak satu bulan terakhir ini, Disdikpora Kabupaten Tuban mempersiapkan dan selalu berkoordinasi secara baik, guna mensukseskan acara besar skala Jawa Timur ini.


Sebagai alternatif pilihan terbaik, Disdikpora Kabupaten Tuban telah memilih Area lapangan Gedung Olahraga (GOR) Rangga Jaya Anoraga Tuban. Selain memang tempat itu merupakan lokasi olahraga, kondisi area tersebut mempunyai lapangan rumput hijau yang sangat luas dan sangat layak untuk mernjadikan lokasi penyelenggaraan Invitasi Olahraga Tradisional se Jawa Timur ke 4 Tahun 2016. Hasil tinjauan Dispora Provinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu juga menyatakan bahwa lokasi yang menjadi tawaran terbaik Kabupaten Tuban sudah sangat layak. "lokasi area lapangan Gedung Olahraga (GOR) Rangga Jaya Anoraga Tuban sangat layak untuk diselenggarakannya kegiatan Invitasi olahraga tradisional se Jawa Timur nantinya" kata Sukarnaen, Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Olahraga Tradisional Dispora Provinsi Jawa Timur saat meninjau lokasi. Selain keberadaan lapangan rumput hijaunya rata, juga disekelilingnya dapat dipakai untuk pemasanagan tenda-tenda peserta dari Kabupaten/Kota se Jawa Timur" tambahnya disela tinjauan beberapa waktu yang lalu bersama beberapa orang stafnya.


Technical Meeting (TM) dilaksanakan satu hari sebebelum pelaksanaan pertandingan/ perlombaan, yaitu dilaksanakan hari Sabtu tanggal 14 Mei 2016 di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban. Technical meeting dipi,pim langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi Dispora Provinsi Jawa Timur, Ibu Harti'in dan didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban, Wakil Ketua Umum I dan Sekretaris Umum Persatuan Olahraga Tradisional Seluruh Indonesia (POTSI) Jawa Timur, I Wayan Sudarma, S,Pd, MM dan Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM. Walaupun dalam pelaksanaannya sempat terjadi ketegangan terkait dengan usulan perubahan penetapan ditiadakannya cadangan untuk permainan dagongan, egrang dan terompah panjang tetapi dapat diselesaikan dengan cara musyawarah mencapai mufakat. Kontingen Kota Surabaya yang semula sangat menolak atas ditiadakannya cadangan untuk ketiga jenis cabang olahraga tradisional tersebut, namun pada akhirnya menyetujui dengan bersedia menandatangani berita acara yang dibuat oleh panitia pelaksana.




Pada keesokan harinya, minggu tanggal 15 Mei 2016 acara pembukaan dilaksanakan di lapangan Rangga Jaya Anoraga Kabupaten Tuban. Sebagaimana rencana, tepat pukul 07.30 wib acara pembukaan dimulai. Wakil Bupati Tuban berkenan hadir dan memberikan kata sambutan sekaligus membuka Invitasi Olahraga Tradisional se Jawa Timur ke 4 Tahun 2016 yang ditandai dengan pemukulan Gong dan pelepasan balon udara. Dua puluh Kontingen Kabupaten/Kota se Jawa Timur secara keseluruhan hadir dan mengikuti jalannya upacara ini secara tertib. Pada acara pembukaan tersebut, laporan ketua panitia disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi, Ibu Harti'in yang menitik beratkan kepada maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan.


Usai pembacaan laporan ketua panitia, Wakil Bupati Tuban memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa Olahraga tradisional merupakan jenis olahraga yang sudah ada, tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak jaman dahulu, diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan dan mengalami alkulturasi pada jaman penjajahan. Olahraga tradisional merupakan olahraga yang sederhana, mudah dimengerti/dipelajari, biayanya relative murah dibandingkan dengan olahraga modern karena sedikit menggunakan perlengkapan dan peralatan yang dapat dibuat sendiri serta dapat dimainkan di arena terbuka dan tertutup.


Kami sebagai tuan rumah yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya maksimal menyukseskan kegiatan berskala Jawa Timur ini. Beberapa tenda Pemerintah Kabupaten Tuban yang kami miliki juga sudah kami upayakan penggunaannya, dan sebagaimana hasil koordinasi bahwa bentuk penyelenggaraan kegiatan ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Invitasi Olahraga Tradisional se Jawa Timur yang ke 4 Tahun 2016 ini juga mempertandingkan 4 (empat) jenis cabang olahraga tradisional, yaitu Hadang (regu putri), Egrang (regu putra), Dagongan (regu putri), dan Terompa Panjang (rehu putra), dan satu tambahan sebagai exibition adalah jenis permainan olahraga tradisional SUMPITAN. Kondisi lapangannyapun kami upayakan memenuhi kelima jenis cabang olahraga tradisional ini.


Pembukaan Invitasi Olahraga Tradisional se Jawa Timur ke 4 Tahun 2016 ditandai dengan pemukulan Gong dan pelapasan balon udara. Wakil Bupati Tuban didampingi Pejabat Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur dan beberapa pejabat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban mengawali tanda dibukanya kegiatan ini adalah dengan memukul tiga kali berturut-turut Gong, setelah itu beliau menuju lokasi penyematan pelepasan balon udara dengan cara menggunting pita. Gemuruh tepuk tangan seluruh peserta dan penonton yang pada saat itu memadati area lapangan Rangga Jaya Anoraga Kabupaten Tuban. Terutama pada saat pelepasan balon udara sangat meriah tepuk tangan semua pengunjung sampai dengan balon udara keatas dan meninggalkan area lapangan.


Pelaksanaan kegiatan berlangsung sangat meriah dan berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Di awali dengan pertandingan permainan olahraga tradisional Hadang, Sumpitan (Exibition) dan Dagongan. Permainan Hadang menggunakan dua lapangan, sedangkan dagongan, egrang dan terompah panjang menggunakan satu lapangan. Setelah Exibition Sumpitan selesai, maka tepat pukul 11.00 Wib perlombaan permainan olahraga tradisional egrang dan terompah panjang dimulai. Kegiatan berlangsung hingga pukul 15.00 selesai secara keseluruhan dan setelahnya langsung dilaksanakan Upacara Penghargaan Pemenang (UPP).


Pada saat pelaksanaan pertandingan Hadang perebutan Final juara 3 dan 4, juara 1 dan 2 disaksikan oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Bapak Drs. Supratomo, M.Si. Beliau menyempatkan bisa hadir setelah mendampingi Bapak Gubernur Jawa Timur pada kegiatan di Kota Malang. Kehadiran beliau tepat pada saat pertandingan Hadang pertebutan juara 3 dan 4. Selanjutnya beliau juga melihat pertandingan perebutan juara 1 dan 2 antar Regu Hadang Kota Surabaya dan Kabupaten Nganjuk. Peryandingan Hadang dimenangkan oleh regu Hadang Kota Surabaya.

Sebelum memberikan penghargaan kepada seluruh pemenang, Drs, Supratomo, M.Si memberikan arahan sekaligus menutup pelaksanaan Invitasi Olahraga Tradisional se Jawa Timur ke 4 Tahun 2016.







































Rabu, 18 Mei 2016

DISPORA Kota Surabaya Gelar Pertandingan Olahraga Tradisional Bentengan Pelajar se Surabaya 2016

Penulis :
Biasworo Adisuyanto Aka

Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Surabaya sukses menggelar pertandingan olahraga tradisional "Bentengan" tingkat pelajar se Surabaya 2016. Baik dilihat dari sisi peserta maupun pelaksanaan kegiatan berjalan sangat bagus dan melahirkan juara-juara olahraga bentengan yang layak. Bila ditinjau dari peserta yang mengikuti kegiatan ini, secara keseluruhan sudah melampaui target. Utamanya pada tingkat Sekolah Dasar dan Madrasyah Ibtidaiyah (SD/MI), bentengan putra mencapai 50 regu dan bentengan putri mencapai 49 regu. Sedangkan peserta SLTA untuk bentengan putra terdiri dai 39 regu dan bentengan putri sebanyak 29 regu. Masing-masing regu terdiri dari 8 pemain inti dan 2 pemain cadangan. Sehingga jumlah total peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebanyak 990 siswa-siswi sekolah dasar dan 680 siswa-siswi sekolah lanjutan atas. Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sangat luar biasa, yaitu dengan total peserta sebanyak 1670 orang pelajar.

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 4 (empat) hari, mulai dari tanggal 9 s/d 12 Mei 2016 di Lapangan rumput THOR Jl. Padmo Susastro - Surabaya. Dua hari untuk tingkat pelajar sekolah dasar, tanggal 9 dan 10 Mei 2016 dan dua hari untuk tingkat pelajar Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) tanggal 11 dan 12 Mei 2016. Pada kegiatan ini, Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya memberikan kepercayaan kepada POTSI (Persatuan Olahraga Tradisional Seluruh Indonesia) Provinsi Jawa Timur untuk menjadi wasit dan juri. Sebanyak 30 orang bertugas mulai dari awal sampai dengan hari keempat. Dalam waktu dekat POTSI Jawa Timur akan melebur dan mengganti nama serta menjadi bagian keanggotaan Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) yang berkedudukan di Ibu Kota Negara, yaitu Jakarta.

Acara dibuka hari Senin, tanggal 9 Mei 2016 di Lapangan THOR Jl. Padmosusastro - Surabaya pukul 07.00 oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Surabaya, Bapak Afgani. Semula kegiatan ini akan dibuka oleh Ibu Walikota Surabaya. Namun karena sesuatu dan lain hal, Ibu Walikota Surabaya menugaskan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya untuk membuka dan sekaligus memberi kata sambutan. Dalam sambutannya, Bapak Afgani menyampaikan bahwa sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghormati, mengagumi kebudayaannya sendiri dan dapat pula mengembangkan serta melestarikannya. Hal ini tidak dapat kita pungkiri, sebagaimana yang pernah kita baca dan mempelajari sejarah bangsa-bangsa yang terbesar di dunia, kebudayaanya akan mercerminkan nilai bangsanya. Oleh sebab itu Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya menyadari pentingnya tetap menjaga dan melestarikan semua jenis permainan olahraga tradisional sebagai aset bangsa. Selain itu, beliau juga menpaikan keinginan kuat Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya untuk tetap menjaga dan melestarikan semua permainan olahraga tradisional tersebut adalah dengan memberikan motivasi kepada Warga Kota Surabaya dengan melalui sebuah even perlombaan/pertandingan.

Menyadari bahwa olahraga asli/tradisonal merupakan kekayaan budaya yang berharga yang perlu kita kembangkan dan lestarikan dalam rangka memelihara tata nilai kehidupan bangsa. Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya berupaya menggelar kegiatan "Lomba Benteng Bentengan Pelajar se Surabaya 2016" yang dimulai pada hari ini, Senin tanggal 9 Mei 2016 dan akan berakhir tanggal 12 Mei 2016 di Lapangan THOR, Jl. Padmosusastro Surabaya. Kategori peserta pada lomba benteng bentengan ini adalah pelajar Sekolah Dasa (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se Surabaya. "Kegiatan pada tahun ini hanya untuk SD dan SMA negeri maupun swasta mengingat bahwa untuk kategori SMP sudah diperlombakan pada tahun 2015 yang lalu, saat ini lebih dikhususkan kepada pelajar SD dan SMA" tambah Afgany disela pembicaan seusai acara pembukaan.

Permainan "Bentengan" atau benteng-bentengan merupakan jenis olahraga tradisional yang sangat digemari sebagai permainan mengisi waktu luang anak-anak pada masa waktu yang lalu. Permainan olahraga tradisional ini sudah hampir punah dan tidak menjadi pilihan permainan bagi anak-anak pada masa sekarang ini. Mendengar sebutan "benteng" terbersit pemahaman dalam pemikiran kita sebuah bangunan tembok yang sangat kokoh, sangat tebal dan kuat, serta dikelilingi parit-parit yang sangat lebar. Membawa kita kemasa jaman kerajaan, dan di dalam benteng tersebut terdapat sejumlah pasukan dengan kelengkapan perangnya dan berpakaian seragam lengkap. Pada setiap sudut dan gang-gang benteng terlihat hilir mudik beberapa orang prajurit yang sedang bertugas jaga.

"Benteng" dalam permainan olahraga tradisional ini bukan merupakan bangunan kokoh pada jaman kerajaan dulu, tetapi menjadi bagian modifikasi yang terinspirasi dengan kondisi pada jaman kerajaan tersebut. "Permainan ini sudah ada pedomannya, yang dibuat oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia" kata Bunda Indah nama panggilan akrab salah satu pejabat yang menangani Olahraga Tradisional di Kota Surabaya. Beliau adalah Kepala Seksi Umum dan Olahraga Tradisional Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Indah Sriutami, SE, MMSejarah perkembagan permainan benteng ini tidak diketahui dengan pasti, yang jelas sejak masa anak-anak dan dimasa generasi kakek dan nenek permain ini sudah dikenal, digemari dan dimainkan oleh rakyat.

Begitu besar perhatian Bunda Indah terhadap anak buahnya, dan ini terbukti pada hari kedua pada saat akan dimulainya pertandingan Bentengan. Secara spontan, saat kumpul bersama untuk mendokumentasikan acara, salah satu dari staf Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya berulang tahun yang ke 29. Bunda Indah mengguyur dengan air sekaligus mengucapkan selamat dan memberikan kue tart sebagai ucapan Selamat Ulang Tahun. Diikuti oleh semua panitia dan Wasit/Juri yang bertugas kepada Ruzky. Kondisi ini selalu saya lakukan kepada mereka-mereka yang selalu membantu dan mensukseskan setiap kegiatan yang saya lakukan. Selain sebagai sebuah perhatian yang perlu diciptakan, juga sebagai bentuk jalin keakraban dengan semua orang yang selalu terlibat dalam even yang dilaksanakan oleh Seksi Olahraga Umum dan Olahraga Tradisional Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya.