Panulis: Biasworo Adi (April 2024)
Dalam era modern
yang dipenuhi dengan teknologi dan globalisasi, warisan budaya suatu bangsa
sering kali terancam punah. Salah satu aspek dari warisan budaya yang sering
terlupakan adalah olahraga tradisional. Di Indonesia, olahraga tradisional
bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya
dan identitas lokal yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, didirikanlah
PORTINA (Persatuan Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia) sebagai wadah
untuk mempromosikan, melestarikan, dan mengembangkan olahraga tradisional
Indonesia. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi peran PORTINA dalam
mendongkrak pariwisata lokal dengan memanfaatkan potensi olahraga tradisional
sebagai daya tarik wisata.
1. Misi dan
Visi PORTINA
PORTINA
didirikan dengan misi untuk menjaga dan melestarikan olahraga tradisional
Indonesia agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Visi
PORTINA adalah membuat olahraga tradisional Indonesia menjadi bagian integral
dari kehidupan masyarakat dan menjadi daya tarik wisata yang unik bagi
wisatawan domestik maupun internasional.
2. Peran
PORTINA dalam Peningkatan Pariwisata Lokal
1) Promosi dan Edukasi
PORTINA
secara aktif mengadakan kegiatan promosi dan edukasi tentang olahraga
tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Melalui workshop, seminar, dan
festival, PORTINA bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya melestarikan olahraga tradisional dan potensinya sebagai daya tarik
wisata.
2) Pengembangan Infrastruktur
PORTINA
berperan dalam mengadvokasi pembangunan infrastruktur yang mendukung
pelaksanaan olahraga tradisional, seperti lapangan olahraga, arena pertunjukan,
dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan memperbaiki dan memperluas
infrastruktur ini, PORTINA membantu menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi
wisatawan yang ingin mengenal dan berpartisipasi dalam olahraga tradisional.
3) Pengorganisasian Acara dan Kompetesi
PORTINA
mengatur dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi olahraga tradisional
di berbagai daerah di Indonesia. Acara-acara ini tidak hanya menarik minat
wisatawan untuk mengunjungi destinasi pariwisata lokal, tetapi juga memberikan
kesempatan bagi masyarakat setempat untuk mempromosikan budaya dan tradisi
mereka.
3.
Potensi
Olahraga Tradisional sebagai Daya Tarik Wisata
1) Keunikan dan
Keanekaragaman
Olahraga
tradisional Indonesia memiliki keunikan dan keanekaragaman yang tidak dimiliki
oleh olahraga modern, dari pencak silat di Jawa hingga sepak takraw di Sumatra,
setiap olahraga tradisional mencerminkan budaya dan identitas lokal yang kaya.
2) Pengalaman
Budaya Yang Mendalam
Melalui
partisipasi dalam olahraga tradisional, wisatawan memiliki kesempatan untuk
merasakan pengalaman budaya yang mendalam. Mereka dapat belajar tentang
sejarah, nilai-nilai, dan tradisi masyarakat setempat secara langsung, yang
tidak dapat mereka dapatkan dari pengalaman wisata konvensional.
3) Keterlibatan
Komunitas Lokal
Pengembangan
olahraga tradisional sebagai daya tarik wisata juga mendorong keterlibatan
komunitas lokal dalam industri pariwisata. Melalui partisipasi dalam
penyelenggaraan acara dan kompetisi, serta penjualan barang-barang kerajinan
dan makanan tradisional, komunitas lokal dapat memperoleh manfaat ekonomi yang
signifikan.
4. Studi Kasus:
Keberhasilan Destinasi Pariwisata Lokal Berbasis Olahraga Tradisional
Beberapa
destinasi pariwisata lokal di Indonesia telah berhasil memanfaatkan potensi
olahraga tradisional sebagai daya tarik wisata yang unik. Contohnya, Desa Gobak
Sodor di Kabupaten Bondowoso dan Desa Sepak Takraw di Riau, yang menawarkan
paket wisata yang menarik bagi wisatawan yang tertarik dengan olahraga
tradisional Indonesia. Melalui pengembangan infrastruktur, promosi yang
efektif, dan partisipasi aktif komunitas lokal, destinasi ini telah mampu
meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperoleh manfaat ekonomi yang
signifikan.
5. Tantangan
dan Peluang
Meskipun
memiliki potensi besar, pengembangan olahraga tradisional sebagai daya tarik
wisata juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Tantangan tersebut meliputi
kurangnya pembiayaan, kurangnya pemahaman tentang potensi olahraga tradisional,
dan kurangnya infrastruktur yang memadai. Namun, dengan strategi yang tepat dan
kerja sama antara berbagai pihak, tantangan ini dapat diatasi dan peluang dalam
pengembangan olahraga tradisional sebagai daya tarik wisata dapat dimanfaatkan
sepenuhnya.
KESIMPULAN
Olahraga tradisional memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Dengan dukungan dari PORTINA dan berbagai pihak terkait, pengembangan olahraga tradisional sebagai daya tarik wisata dapat mendongkrak industri pariwisata lokal, meningkatkan pendapatan ekonomi, mempromosikan pelestarian budaya, dan mendorong pembangunan infrastruktur pariwisata yang lebih baik. Oleh karena itu, olahraga tradisional merupakan aset berharga yang harus dilestarikan dan dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan pariwisata lokal di Indonesia. (Basa)