Penulis
:
Biasworo Adisuyanto Aka
Narasumber :
Seksi Pelestarian &
Pengembangan Olahraga Tradisional Dispora Provinsi Jawa Timur
Deputi Bidang Pemberdayaan
Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar kembali Festival
Olahraga Tradisional Tingkat Nasional IX tahun 2014 di Area Vellodroom Lapangan
Rawamangun Jakarta. Sebagaimana tahun 2012 yang lalu di Ternate, kegiatan
serupa diikuti oleh 33 provinsi di seluruh Indonesia. Masing-masing provinsi
menampilkan beragam budaya olahraga tradisional yang telah mereka gali di
daerahnya. Melalui kegiatan festival ini, tergali beragam olahraga tradisional
yang sudah terpendam cukup lama. Kekayaan budaya Indonesia terlihat pada gebyar
penyelengaraan skala nasional seperti ini.
Olahraga tradisional merupakan
jenis olahraga yang sudah ada, tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak jaman
dahulu, diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan dan mengalami alkulturasi
pada jaman penjajahan. Olahraga tradisional merupakan olahraga yang sederhana,
mudah dimengerti/dipelajari, biayanya relative murah dibandingkan dengan
olahraga modern karena sedikit menggunakan perlengkapan dan peralatan yang
dapat dibuat sendiri serta dapat dimainkan di arena terbuka dan tertutup.
Kementerian Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia telah melaksanakan kegiatan Festival Olahraga Tradisional ini setiap tahun
sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 di Bandar Lampung dalam rangka Hari Olahraga
Nasional (Haornas XXII). Pada tahun 2007 diputuskan untuk setiap 2 (dua) tahun
sekali yaitu setiap tahun genap. Hal ini untuk memberi kesempatan kepada daerah
untuk menggali olahraga tradisional yang benar-benar asli dan berkualitas
sesuai ketentuan yang berlaku dalam buku pedoman Festival Olahraga Tradisional
yang telah disampaikan kepada seluruh provinsi sejak festival pertama di
Jakarta bahwa olahraga tradisional yang baru dan asli dari daerah yang
diwakili.
Dikalangan anak-anak dan remaja,
bahkan orang dewasa pada saat ini olahraga tradisional sudah sangat awam bagi
mereka, dan kurang diminati, padahal bila ditelusuri secara lebih mendalam
olahraga tradisional ini memiliki nilai-nilai luhur yang perlu diperkenalkan
dan diwariskan pada generasi muda untuk meningkatkan jiwa cinta budaya bangsa
juga dapat meningkatkan semangat persahabatan, kebersamaan, kekeluargaan,
persatuan dan menciptakan suasana ceria.
Deputi Bidang Pemberdayaan
Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pada pelaksanaan Festival Olahraga
Tradisional tahun ini memberikan tema kegiatan “Melalui Festival Olahraga
Tradisional Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa” dan dengan moto
kegiatan “Satukan Perbedaan dan Tanamkan Persaudaraan”. Adapun jadwal
kegiatannya sudah tertera secara jelas pada buku pedoman, bahwa acara ini akan
diawali dengan kegiatan Technical Meeting pada tanggal 12 Oktober 2012 pukul :
19.00 – 21.00.
Sebagaimana pelaksanaan tahun
2012 di Kota Ambon, panitia telah merencanakan agenda kegiatan Pawai Keliling
Kota Ternate oleh masing-masing kontingen perwakilan provinsi sebelum
pelaksanaan acara pembukaan. Acara pawai keliling ini direncanakan pada tanggal
13 Oktober 2012 pada pukul 08.00 – 09.00. Setelah itu, acara ceremonial
pembukaan pada hari sabtu tanggal 13 Oktober 2012 pukul 14.30 di Lapangan
Keraton Ternate (depan Kesultanan Ternate), Provinsi Maluku Utara. Kemudian
selanjutnya akan digelar secara marathon pelaksanaan Festival Olahraga
Tradisional dari penampilan 33 provinsi sampai dengan keesokan harinya, minggu
tanggal 14 Oktober 2012 di tempat yang sama.
Olahraga tradisional yang
difestivalkan adalah olahraga tradisional yang belum dibakukan oleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga dan belum pernah ditampilkan pada Festival Olahraga
Tradisional sebelumnya dan merupakan upaya penggalian olahraga tradisional
melalui pertunjukan alternative dan menarik kepada masyarakat. Penilaian pada
kegiatan ini, akan tetap mengacu pada pedoman penyelenggaraan pada tahun 2002,
yaitu meinitik beratkan pada permainan rakyat yang lebih mengutamakan
penggunaan fisik sehingga dapat dikategorikan dalam jenis olahraga tradisional.
Unsur yang dinilai akan dititk
beratkan kepada (1) mengandung unsure pendidikan (2) mengandung substansi
olahraga tradisional (3) memiliki nilai gerak (4) memenuhi ketetntuan khusus.
Adapun juri yang akan dilibatkan sebagai tim juri adalah berjumlah 10 orang
berasal dari pusat yang telah memiliki kemampuan juri lewat pembekalan yang
cukup. Dari hasil penelilaian, panitia akan memberikan penghargaan kepada para
peserta, khususnya diberikan kepada (1) sepuluh peserta terpilih (2) pemberian
plakat kepada seluruh peserta (3) dan pemberian piagam untuk seluruh peserta
Festival.